Pengemis kecil dan Anjing yang Malang*
Pada suatu hari
ada seorang pengemis kecil sedang duduk di pinggir jalan sambil memakan roti.
Sementara disebrang jalan sana ia melihat seekor anjing yang tengah
mengais-ngais sisa makanan dari tempat sampah, seketika pengemis kecil tadi
memanggil anjing itu dan menyodorkan roti kepada anjing itu, si anjing merasa
sangat senang dan cepat-cepat berlari kearah pengemis kecil tadi. Ketika anjing
itu sudah dekat dengan pengemis kecil, pengemis kecil itu malah memukul kepala anjing yang malang itu dengan
kerasnya tanpa memberinya roti sedikitpun. Anjing yang malang itupun langsung
berlari kabur sambil menahan sakit.
Tanpa pengemis kecil itu sadari
ternyata sejak tadi ada yang memerhatikan tingkah laku pengemis kecil itu,
seorang lelaki dari balik jendela rumahnya sejak tadi memerhatikan apa yang
dilakukan pengemis kecil itu kepada anjing yang malang tadi, setelah melihat
kejadian itu, lelaki tersebut memanggil pengemis kecil sambil menyodorkan
tangannya seakan dia mau memeberi sesuatu kepada pengemis kecil tadi.
Ketika pengemis kecil itu sampai
didekat lelaki tadi, langusng saja tanpa berkata-kata lelaki itu memukul tangan
pengemis kecil yang tengah menengadahkan tangannya, karna mengira lelaki itu
mau memberinya uang. Tapi bukannya uang
yang dia dapat justru pukulan dari rotan kecil yang mengenai jari-jemarinya
dengan kerasnya. Seketika pengemis kecil tadi merintih kesakitan dan mengaduh
panjang.
Dengan sangat herannya pengemis
kecil itu berkata kepada lelaki tersebut “ kenapa kamu memukul jari-jari saya
sementara saya tidak meminta apapun dari kamu?”, mendengar pertanyaan tersebut,
lelaki itu langsung menjawab dengan bertanya balik “mengapa pula tadi kamu
memukul kepala anjing tersebut padahal anjing tersebut tidak meminta apapun
dari kamu? Ketahuilah nak, bahwa kejahatan akan berbalas dengan kejahatan yang
setimpal”
Jakarta, 21 oktober 2016
*Diterjemahkan dari buku Qira'atu Rasyidah